Salah seorang anggota Joint Committee yang merupakan utusan dari KPSI, Hinca Panjaitan, meminta kepada PSSI agar tidak mengabaikan peran Joint Committee dalam urusan Timnas Indonesia, termasuk untuk menentukan siapa pelatih yang akan mengawal tim Merah Putih di ajang AFF Cup 2012 yang bakal digelar pada akhir November 2012 nanti.
“Di mana-mana timnas memang hanya satu, mewakili Indonesia dan PSSI. Di JC, spiritnya adalah secara bersama-sama membuat timnas berkualitas dan menjadi yang terbaik,” kata Hinca Panjaitan di Jakarta, Kamis (27/9/2012).Hinca Panjaitan berharap agar diadakan pemilihan pelatih Timnas Indonesia lagi dengan melibatkan Joint Committee. Nah, pelatih yang terpilih nanti akan diberi kewenangan untuk menentukan siapa saja pemain yang akan dibawa ke AFC Cup, baik dari IPL maupun dari ISL.
“Jadi, JC membentuk forum. Dari PSSI membuat TOR (kerangka kerja) untuk menentukan kriteria pelatih timnas yang terbaik, KPSI juga membuat TOR,” lanjutnya.
“Nantinya pelatih diberikan kewenangan membentuk timnas, memilih pemain dari mana saja (ISL dan IPL). Dengan demikian, selesailah persoalan timnas ini,” ujar Hinca Panjaitan.Jika PSSI melibatkan Joint Committee, Hinca Panjaitan yakin bahwa klub-klub ISL akan bersedia melepas pemain yang dipanggil ke Timnas Indonesia. Selama ini, ketegangan terjadi karena klub-klub ISL hanya berpegangan pada keputusan Joint Committee soal timnas, bukan perintah dari PSSI Djohar Arifin Husin.
Saat ini, pelatih Timnas Indonesia bentukan PSSI masih dijabat oleh Nil Maizar. Di sisi lain, KPSI juga punya timnas yang dilatih oleh Alfred Riedl. Siapapun pelatihnya, klub-klub pasti akan menyetujui, asalkan mekanisme penentuannya juga melibatkan peran dari Joint Committee.
“Siapapun pelatihnya, kalau dia hasil penunjukan JC, kami akan tunduk dan akan kami lepas pemain yang dibutuhkan,” janji manajer Pelita Jaya, Lalu Mara.
”Apapun yang diputuskan JC, kami lakukan, terlepas mau perkuat timnas yang mana,” tambah Augie Bunyamin mewakili Sriwijaya FC.
sumber: sidomi.com
Posting Komentar