Yuk, Kenali Masa Subur untuk Mempercepat Kehamilan

Jakarta - Masa subur menjadi hal yang bisa menentukan apakah Anda ingin cepat hamil atau menundanya. Bagi Anda yang tidak mau menunda momongan setelah menikah, sudahkah memahami siklus masa subur? Jika belum berikut ini ciri-ciri wanita memasuki masa subur.

Penentuan masa subur ini penting karena waktu tersebut sangat baik untuk program memiliki anak. Biasanya waktu ovulasi adalah 14 hari dari perkiraan hari pertama Anda haid selanjutnya. Siklus menstruasi ini dihitung dari hari pertama haid sampai hari pertama menstruasi selanjutnya.

Jika masih bingung, berikut ini contoh penghitungannya. Misalnya Anda menstruasi setiap tanggal 15. Kita anggap saja dalam sebulan ada 30 hari, jadi dengan siklus 28 hari maka perkiraan hari pertama menstruasi selanjutnya adalah tanggal 13. Ini berarti ovulasi Anda terjadi 14 hari sebelum tanggal 13 yaitu sekitar tanggal 29.

Bagi pasangan yang tengah menjalankan program kehamilan, disarankan melakukan hubungan seksual pada masa suburnya dan tidak melakukannya 2-3 hari sebelum masa subur. Cara ini dilakukann untuk menjaga kualitas sperma tetap prima karena pembentukan sperma akan matang dalam 3 hari.

Bagaimana sudah paham cara menghitung masa subur? Jika sudah, selain dengan menghitung, Anda juga bisa mengenali kapan masa subur tersebut dari ciri-ciri perubahan tubuh. Berikut ini ciri-ciri yang biasa dialami wanita saat masa subur:

Perubahan Cairan Serviks
Saat masa subur, cairan yang keluar di leher rahim mengalami perubahan. Jika dalam kondisi normal, cairan itu biasanya lengket dan bertekstur 'creamy' (kental). Namun saat masa subur (ovulasi) jumlah cairan akan lebih banyak, dan teksturnya lebih cair dengan warna yang bening.

Meningkatnya Hasrat Seksual
Saat masa subur hormon wanita bergejolak. Keadaan itu akan berujung pada meningkatnya hasrat seksual. Oleh karena itu, ini juga merupakan saat yang tepat untuk bercinta dengan suami.

Meningkatnya Temperatur Tubuh
Saat masa subur, wanita akan mengalami kenaikan temperatur tubuh. Hal itu disebabkan oleh munculnya hormon progesterone dalam tubuh saat masa-masa ovulasi.

Payudara Lebih Lunak
Produksi hormon yang cukup tinggi saat masa-masa ovulasi mengakibatkan beberapa perubahan dalam tubuh, termasuk payudara. Umumnya di masa ovulasi, payudara wanita menjadi lebih lunak dan lembut.
sumber: wolipop.com
 

4 Faktor Mental Penyebab Sulitnya Wanita Meraih Orgasme

Jakarta - Ketidakmampuan wanita untuk mencapai orgasme biasa disebut dengan psychogenic anorgasmia, atau singkatnya, anorgasmia. Kondisi ini tidak melulu disebabkan karena rasa malu atau kurangnya kepercayaan diri.

Ada faktor-faktor lebih serius yang menyebabkan wanita sulit mencapai klimaks saat berhubungan seks dengan pasangannya, dan itu bisa saja dialaminya dalam waktu yang lama. Berikut ini empat faktor mental dan emosional yang membuat wanita sulit mencapai orgasme, seperti dikutip dari Your Tango.

1. Pandangan Terhadap Seks
Latar belakang pendidikan, kepercayaan dan budaya bisa memengaruhi cara seseorang memandang seks dan seberapa nyaman dia dengan seksualitasnya. Sebagai contoh, jika sejak kecil Anda sudah diajari bahwa seks itu sesuatu yang tabu, atau seks hanya untuk menghasilkan keturunan dan bukan untuk kenikmatan, bisa menyebabkan Anda cenderung tertutup terhadap aktivitas seks. Akibatnya, Anda tidak bisa leluasa melepaskan orgasme dan sulit membiarkan diri untuk menikmati pengalaman seks meskipun itu dengan suami sendiri.

Untuk ini, Anda perlu terapi seks atau bantuan psikoseksual. Ubahlah pandangan Anda terhadap seks, pahami bahwa tidak ada yang salah dengan menikmati dan menginginkan seks. Mengontrol hasrat seksual dan kehidupan seks bisa membawa Anda pada kehidupan seks yang sehat dan bahagia, dan tentu saja lebih mudah mencapatkan orgasme.

2. Keengganan untuk Eksplorasi
Sangat penting untuk mengetahui hal-hal apa saja yang membuat Anda senang dan merasakan kenikmatan saat bercinta. Ada banyak posisi bercinta yang bisa memperbesar kemungkinan Anda untuk mendapatkan orgasme. Jika Anda selalu berhubungan intim dalam posisi misionaris dan tidak juga meraih kepuasan klimaks setiap sesi bercinta, mungkin sudah saatnya lebih berani bereksperimen. Coba beberapa gaya bercinta baru, lakukan foreplay, berbagi fantasi seks dengan pasangan atau saling memijat tubuh sebelum bercinta.

Temukan stimulasi apa saja yang membuat Anda nyaman dan apa yang tidak. Mengetahui apa yang Anda mau dan bisa menunjukkannya pada pasangan akan sangat membantu untuk meraih orgasme.

3. Dinamika Hubungan Suami Istri
Jika rumah tangga Anda dibangun dengan anggapan bahwa seks tidak punya arti lebih selain hubungan intim secara fisik dan pemenuhan kebutuhan biologis semata, akan lebih sulit memahami arti sebenarnya dari aktivitas bercinta. Orgasme juga sulit diraih jika Anda dan pasangan enggan berkomunikasi soal seks.

4. Trauma Masa Lalu
Bentuk trauma yang menghalangi Anda meraih orgasme bisa bermacam-macam. Bisa karena pandangan negatif terhadap tubuh sendiri (saat remaja selalu diolok-olok gemuk, jelek atau tidak seksi), pernah mengalami pelecehan seksual atau pemerkosaan. Trauma masa lalu bisa membuat seseorang selalu memandang seks dari sisi negatif.

Coba bicarakan pada terapis seks atau teman terdekat tentang ketidaknyamanan Anda. Bahkan Anda bisa membicarakannya dengan pasangan. Jika masih merasa tidak nyaman membagi masalah dengan orang lain, tuangkan dalam tulisan. Cara apapun yang digunakan bisa mengangkat beban berat di pundak Anda dan mulai memandang seks sebagai ekspresi cinta dan kasih sayang yang harus dinikmati bersama pasangan.
sumber: wolipop.com
 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ArdetaCyber - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger